
Menlu Sugiono Soroti Risiko AI di Sistem Nuklir
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengecam keras integrasi kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem komando dan kontrol nuklir, menilainya sebagai ancaman nyata bagi keamanan internasional. “Ini bukan fiksi ilmiah. Ancaman ini sudah mengintai,” ujar Sugiono dalam acara ‘Kecerdasan Buatan dan Perdamaian’ di PBB, New York, Jumat (26/9/2025).
Latar Belakang
Sugiono mengemukakan bahwa integrasi AI ke sistem nuklir dapat meningkatkan risiko konfrontasi tidak terduga, mengingat kecerdasan buatan dapat mengambil keputusan tanpa campur tangan manusia. Perkembangan ini menjadi sorotan global, terutama di tengah ketegangan geopolitik yang semakin meningkat.
Fakta Penting
– AI dalam sistem nuklir dapat menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan yang fatal.
– Indonesia menyerukan dialog internasional untuk membatasi penggunaan AI di sektor militer.
– Acara di PBB menjadi平台 untuk mengevaluasi dampak teknologi modern terhadap perdamaian.
Penutup
Ancaman dari AI di sistem nuklir bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Dengan pernyataan tegas dari Menlu Sugiono, Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk memastikan teknologi ini tidak menjadi sumber konflik global. Apakah dunia siap menghadapi risiko ini? jawabannya mungkin terletak dalam kerjasama internasional yang lebih kuat.