
Akademikus dan Filsuf Indonesia, Rocky Gerung , mengapresiasi langkah Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho yang membekukan penggunaan sirene dan rotator berlebihan di jalan raya. Rocky menilai Kakorlantas bijak mendengar aspirasi warga.
“Pada akhirnya kita menemukan kejujuran dan kebijaksanaan oleh Kakorlantas pak Agus, yaitu membekukan sirene tetot-tetot segala macam,” ujar Rocky kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
Rocky menyoroti makna filosofis sirene yang dalam mitologi Yunani berarti bujuk rayu dengan suara merdu. Namun, ketika bunyi itu mendominasi kota, yang terjadi bukan lagi ketertiban, melainkan kebisingan.