Berita  

**Tanah Abang Dalam Desak-Desakan: Kisah Warga yang Rela Berjuang untuk Baju Lebaran**

**Tanah Abang Dalam Desak-Desakan: Kisah Warga yang Rela Berjuang untuk Baju Lebaran**
**Tanah Abang Dalam Desak-Desakan: Kisah Warga yang Rela Berjuang untuk baju lebaran**

Latar Belakang
Pasar Tanah Abang menjadi titik tujuan utama pengunjung saat musim Lebaran tiba. Namun, suasana padat dan desak-desakan yang terjadi di dalamnya membuat beberapa warga merasa ketidaknyamanan. Salah satunya adalah Yesi (48), warga Citeureup yang datang bersama kedua anaknya untuk membeli baju Lebaran.
Fakta Penting
Yesi mengaku datang sejak pukul 06.00 WIB menggunakan KRL, namun kondisi pasar yang padat membuatnya tidak dapat masuk ke dalam. “Saya datang dari Citeureup pukul 6 pagi, naik kereta. Pengen banget ke Tanah Abang karena dengar-dengar banyak pilihan dan harga lebih murah. Tapi ternyata ramenya nggak main-main, jalan saja nggak bisa, apalagi mau memilih baju,” ujar Yesi. Akhirnya, dia memutuskan beristirahat di lobi gedung karena kondisi dalam pasar terlampau padat.
Dampak Sosial
Kondisi padat di Pasar Tanah Abang tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga menimbulkan resiko kepadatan yang dapat mengganggu kenyamanan umum. Warga seperti Yesi mengaku merasa kelelahan dan kecewa karena tidak dapat membeli baju Lebaran seperti yang diharapkan.
Penutup
Kisah Yesi menjadi cerminan dari tantangan yang dihadapi pengunjung saat musim Lebaran. Meski Pasar Tanah Abang tetap menjadi destinasi utama, penting untuk ada upaya peningkatan pengelolaan agar pengunjung dapat merasa lebih nyaman dan aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *