Sebuah Desakan yang Mengguncangkan
presiden iran masoud pezeshkian pada hari Senin (15/9) mendesak negara-negara Muslim untuk memutus hubungan dengan Israel. Desakan ini datang menjelang pertemuannya di Doha, Qatar, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Teluk, yang diselenggarakan sebagai tanggapan atas serangan Israel minggu lalu terhadap para pemimpin Hamas di Qatar.
Latar Belakang
Pezeshkian mengecam Israel sebagai “rezim palsu” dan mengajak negara-negara Islam untuk memutuskan hubungan dengan Israel demi mempertahankan persatuan dan kohesi. “Ada kemungkinan negara-negara Islam memutuskan hubungan mereka dengan rezim palsu ini dan mempertahankan persatuan dan kohesi sebisa mungkin,” ujarnya, dilansir AFP pada Senin (15/9/2025). Pemimpin Iran juga menyatakan harapannya agar KTT ini dapat “mencapai kesimpulan” mengenai langkah-langkah terhadap Israel.
Dampak dan Implikasi
Pertemuan darurat ini digelar sebagai respons atas serangan Israel yang menargetkan pemimpin Hamas di Qatar. Desakan Pezeshkian untuk memutus hubungan dengan Israel mencerminkan tegangnya hubungan antara negara-negara Muslim dan Israel, serta upaya Iran untuk memainkan peran sentral dalam pergerakan Islaminternasional.
Penutup
Dengan desakan ini, Pezeshkian tidak hanya mencoba mempengaruhi kebijakan negara-negara Muslim tetapi juga mengecam keras tindakan Israel yang kontroversial. Apakah langkah ini akan mendorong perubahan signifikan dalam hubungan internasional di Timur Tengah? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban.
