
Latar Belakang
Pemerintah Australia mengambil langkah kontroversial dengan membayar pulau kecil Nauru di Pasifik sebesar Rp 4,2 triliun untuk menampung imigran ilegal yang tidak dapat dideportasi. Angka yang fantastis ini diambil setelah pengadilan setempat memutuskan bahwa penahanan tak terbatas atas imigran tidak lagi legal, menempatkan Canberra dalam posisi sulit.
Fakta Penting
Nauru, dengan populasi hanya 13.000 jiwa, menjadi solusi politik Australia. Dengan biaya AU$400 juta atau Rp 4,2 triliun, imigran yang tidak memiliki prospek kembali ke negara asal dan dianggap bahaya akan dipindahkan ke sana. Namun, negara seperti Afghanistan dan Iran menolak warganya yang tidak ingin pulang, sementara Australia tidak dapat memulangkan kriminal.
Dampak
Langkah ini menuai kritik karena dianggap memprioritaskan kepentingan politik daripada kemanusiaan. Beban tambahan pada Nauru, yang sudah terkena dampak iklim, juga menjadi sorotan. Sementara itu, imigran yang terjebak dalam situasi ini terus menunggu kepastian.
Pertanyaan tetap terbuka: apakah solusi sementara ini akan menyelesaikan masalah imigrasi Australia atau hanya menunda konflik yang lebih besar?