
Pendahuluan
Munther Abed, seorang petugas medis Palestina berusia 27 tahun, menjadi satu-satunya korban selamat dari pembantaian brutal terhadap paramedis dan pekerja penyelamat di Gaza. Abed menceritakan pengalaman harian yang mengerikan saat dirinya dan rekan-rekannya menjadi target tembakan pasukan Israel pada 23 Maret di distrik Hashashin, Rafah.
Manfaat Utama
Kesaksian Abed memberikan gambaran tentang dampak perang terhadap sektor kesehatan dan petugas medis. Dalam insiden tersebut, pasukan Israel menembaki ambulan dan kendaraan penyelamat, serta menggunakan buldoser untuk mengubur reruntuhan. Abed berhasil selamat dengan menundukkan tubuhnya di lantai kendaraan saat serangan terjadi.
Cara Penerapan
Kisah Abed menekankan pentingnya perlindungan terhadap petugas medis dalam konflik bersenjata. Dalam situasi darurat, reaksi cepat dan penundukkan tubuh dapat menjadi strategi survivalsederhana. Namun, perlindungan internasional tetap menjadi kunci untuk memastikan keamanan tenaga medis di lapangan.
Penutup
Kesaksian Munther Abed menjadi pengingat penting tentang risiko yang dihadapi petugas medis di zona konflik. Dukungan dan perlindungan internasional diperlukan untuk memastikan tenaga medis dapat melaksanakan tugasnya dengan aman. Bagi yang tertarik mempelajari lebih lanjut, konsultasi dengan ahli kesehatan atau organisasi kemanusiaan dapat memberikan informasi lebih mendalam.